Paradigma Hukum Internasional Islam Di Dalam Perjanjian Oslo Dan Relevansinya Terhadap Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Gaza 2025

Authors

  • Ahmad Iffan Universitas Bung Hatta
  • Syamsul Mujtahidin Universitas Mataram
  • Febrina Annisa Universitas Bung Hatta

DOI:

https://doi.org/10.36679/ulr.v8i2.107

Keywords:

Islamic International Law, Oslo Accords, 2025 Gaza Peace Summit, Palestine-Israel Conflict.

Abstract

Konflik Palestina–Israel yang berkepanjangan terus menguji efektivitas hukum internasional dan berbagai inisiatif perdamaian global, khususnya Perjanjian Oslo I dan II yang hingga kini belum mampu mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mereinterpretasi Perjanjian Oslo I dan II melalui perspektif Hukum Internasional Islam (siyar) serta menilai relevansinya dalam konteks Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza 2025 dengan mengintegrasikan prinsip islah (rekonsiliasi), ‘adl (keadilan), dan amanah (pemenuhan perjanjian) sebagai landasan normatif alternatif. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dengan pendekatan historis dan konseptual melalui analisis terhadap perjanjian internasional, instrumen diplomatik, serta sumber-sumber Hukum Internasional Islam, baik klasik maupun kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan implementasi Perjanjian Oslo lebih disebabkan oleh ketimpangan kekuasaan dan lemahnya mekanisme penegakan, bukan pada kelemahan struktur normatifnya. Secara substantif, prinsip-prinsip dalam Perjanjian Oslo tetap kompatibel dengan nilai-nilai Hukum Internasional Islam, khususnya dalam aspek keadilan negosiasi, pemenuhan kewajiban perjanjian, dan perlindungan martabat manusia. Dengan demikian, KTT Perdamaian Gaza 2025 dipandang sebagai momentum strategis untuk merekontekstualisasi proses perdamaian melalui integrasi prinsip-prinsip Hukum Internasional Islam ke dalam diplomasi modern guna memperkuat legitimasi, akuntabilitas, dan efektivitas upaya perdamaian di masa mendatang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

An-Na‘im, A. A. (2019). Islam and International Law: Engaging Self-Criticism. New York: Routledge.

Baderin, M. A. (2017). International Law and Islamic Law. Oxford: Oxford University Press.

Falk, R. (2014). Palestine: The Legitimacy of Hope. Charlottesville: Just World Books.

Findly, P. (2006). Diplomasi Munafik Zionis Israel. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Hashmi, S. H. (2012). Islamic Ethics and International Relations: Peace and War. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Istanto, S. (1994). Hukum Internasional. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Kamali, M. H. (1991). Principles of Islamic Jurisprudence. Cambridge: Islamic Texts Society.

Kamali, M. H. (2017). Shari‘ah Law: An Introduction. Oxford: Oneworld Publications.

Khalidi, R. (2020). The Hundred Years’ War on Palestine: A History of Settler Colonialism and Resistance, 1917–2017. New York: Metropolitan Books.

Lenczowski, G. (1993). Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Mauna, B. (2000). Hukum Internasional: Pengertian, Peranan, dan Fungsi dalam Era Dinamika Global. Bandung: IKAPI.

Rehman, J. (2021). Islamic State Practices, International Law and the Threat from Terrorism. Oxford: Hart Publishing.

Smith, C. D. (2010). Palestine and the Arab-Israeli Conflict: A History with Documents. Boston: Bedford/St. Martin’s.

Suryokusumo, S. (1987). Organisasi Internasional. Jakarta: UI Press.

Wagiman. (2012). Hukum Pengungsi Internasional. Jakarta: Sinar Grafika.

Jurnal Ilmiah

Ahmad, K. (2017). Islamic international law and the law of nations: The Muslim approach to international law. Arab Law Quarterly, 31(2).

Ali, S. S. (2016). Peace, justice and reconciliation in Islam. Journal of Islamic Law and Culture, 18(2).

Fadel, M. (2021). Islamic law and the challenge of peaceful coexistence. Journal of Islamic Ethics, 5(2), 173–176.

Jurnal dalam skripsi Vera Ellen Paat, Posisi Amerika Serikat dalam Penyelesaian Konflik Palestina–Israel, FISIP UNSRAT.

Nimer, M. (2019). Revisiting Islamic principles of peacebuilding in the contemporary world. Peace and Conflict Studies Journal, 26(1).

Shihadeh, A. (2020). Justice, injustice and peace in Islamic legal thought. Islamic Law and Society, 27(3), 265–268.

Web / Dokumen Online & Laporan Resmi

Beauchamp, Z. (2015). Why the Oslo Accords failed. Vox Journal of International Politics, 4(3).

Rabin, Y., Arafat, Y., & Clinton, W. (1993). The Oslo Accords: Declaration of Principles on Interim Self-Government Arrangements. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office.

Skripsi Faridz Salman, Pandangan Hamas terhadap Perjanjian Oslo I dan II (1993–1996), Universitas Indonesia.

Skripsi Ria Almayrissa Suzan Silaban, Tersendat-sendatnya Pemulihan Damai Israel–Palestina, Universitas Pembangunan Nasional.

Skripsi Susan Gustina, Peranan Dewan Keamanan PBB dalam Penyelesaian Konflik Israel–Palestina, Universitas Andalas.

Downloads

Published

2025-12-23

How to Cite

Ahmad Iffan, A. I., Mujtahidin, S., & Febrina Annisa, F. A. (2025). Paradigma Hukum Internasional Islam Di Dalam Perjanjian Oslo Dan Relevansinya Terhadap Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Gaza 2025. Unizar Law Review, 8(2), 181–192. https://doi.org/10.36679/ulr.v8i2.107